djaffri's scramble

Tuesday, August 15, 2006

Nikmat...begitu banyak yang telah terlewatkan tanpa mensyukurinya

Assalamualaikum..

Berikut ini artikel saya yang dimuat di Era Muslim
beberapa bulan yang lalu.

http://www.eramuslim.com/atc/oim/43db6887.htm

Semoga bisa diambil hikmah yang terkandung di
dalamnya. Amin
------------------------------------------------------
Nikmat...begitu banyak yang telah terlewatkan tanpa
mensyukurinya

Oleh: Bunda Shafiya
(http://keluargazulkarnain.blogspot.com)

Saat itu kami; aku, bapak dan Shafiya sedang berada
dalam perjalanan pulang ke rumah. Kami baru saja
pulang dari menikmati semangkuk Soto Lamongan Cak Har
*slruup* yang terkenal itu.

Tepat di traffic light menuju ke arah Margorejo, mobil
berhenti karena traffic light menunjukkan warna merah.
Aku melayangkan pandangan ke seberang jalan. Nampak
olehku sosok ibu pengemis dan anaknya yang sedang
mesra bersenda gurau. Si anak rupanya haus dan
alhamdulillah saat itu sang ibu ada rezeki untuk
membelikan sekantung plastik es teh bagi si anak.

Dengan penuh rasa kasih sayang kantung plastik es teh
itu dibuka dari ikatannya dan diminumkan ke si anak
dengan menggunakan sedotan. Tampak si anak sangat
menikmatinya, kehausan barangkali. Setelah si anak
puas, ibu itu pun mencicipi es teh itu sedikit dan
ternyata walaupun es teh itu hanya bersisa sangat
sedikit, mungkin hanya satu tegukan lagi sisanya, sang
ibu itu tetap menyimpan sisa itu dengan hati-hati
dengan mengikat kembali kantung plastik es teh itu..
Subhanallah! Betapa orang seperti mereka sangat
menghargai dan mensyukuri nikmat Allah yang diberikan
kepada mereka serta menjaganya dengan sangat
hati-hati.

Dadaku terasa sesak, bersamaan dengan itu air mata
mulai menetes.. Teringat akan percakapanku dengan
Shafiya di depot soto itu, "Nak, udah deh, ice tea-nya
nggak usah dihabiskan. Ayo.. cepetan, Bapak sudah
menunggu di mobil." Betapa bodohnya aku yang malah
mengajarkan anakku untuk berbuat suatu hal yang
mubazir yang mencerminkan rasa tidak bersyukur
padaNya.

Astagfirullah.....

Bagi orang lain, peristiwa ini mungkin bukan sesuatu
yang menarik untuk diceritakan. Tapi saya memaknainya
lain. Alhamdulillah.Allah memberi saya petunjuk untuk
selalu mensyukuri nikmatNya dalam ketaatan kepadaNya.
Syukur Alhamdulillah. Ibu pengemis itu telah
mengajarkan kepada saya cara untuk menghargai
nikmatNya.

Fabiayyi aalaa rabbikumaa tukadzdzibaan? Maka nikmat
Tuhan kamu manakah yang engkau dustakan? Pertanyaan
retoris ini membuat saya tertunduk malu tiap kali
mendengarnya.

Betapa tidak! saya sering kali iri dengan nikmat yang
ada pada orang lain. Saya memang tidak pernah sampai
dalam tahap merasa dengki dan menginginkan agar nikmat
orang lain itu hilang. Naudzubillah min Dzalik.. Tapi
rasa iri saya membawa saya menjadi orang yang kufur
nikmat.

Padahal Allah selalu baik kepada saya. Dalam studi dan
karir insya Allah saya selalu lancar. Ketika saya
berdoa agar mendapat pendamping hidup yang sholeh,
Allah dengan cepat mengabulkan permintaan saya. Ketika
saya berdoa agar dikarunai anak yang menyejukkan
pandangan orang tuanya, Allah dengan berbaik hati
mengabulkan permohonan saya itu.. Namun.dari banyak
nikmat yang ada, sedikit sekali saya mampu
menyentuhkan dahi bersujud pada Allah untuk
menyampaikan rasa terima kasih saya.

Nikmat.. begitu banyak yang saya lewatkan tanpa
mensyukurinya. Ya Allah.. janganlah golongkan saya
menjadi orang-orang yang merugi karena kufur terhadap
nikmatMu... (Tuhan) yang Maha Pemurah, yang telah
mengajarkan Al-Quran. Dia menciptakan manusia,
mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan
beredar menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan
pohon-pohonan keduanya tunduk kepadaNya. Dan Allah
meninggikan langit dan Dia melektakkan neraca
keadilan. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang
neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil
dan jangan kamu mengurangi neraca itu. Dan Allah telah
meratakan bumi untuk makhluknya, di bumi itu ada
buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak
mayang.Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bungaan
yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang
kamu dustakan? (Surat Ar Rahman: 1-13)


Dr Rosalina Zulkarnain

Jl. Kendangsari V No. 3 YKP
Surabaya-East Java-Indonesia
60292

Ph: 62-31-70522502
Mobile: +628179314288
http://keluargazulkarnain.blogspot.com
email: dr_rosalina@yahoo.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home